PENYEBAB DAN CARA MERAWAT MOISTURE BARRIER YANG BERMASALAH
Moisture Barrier, Lapisan Terluar Pelindung Kulit. Jika kulit Anda terasa kering terus menerus, bahkan setelah menggunakan pelembap, bisa jadi sebenarnya masalah Anda ada di moisture barrier yang rusak. Kulit yang rusak atau kehilangan ‘pelindung’-nya akan terasa kering, ‘tertarik’, dan menjadi lebih rentan maupun sensitif. Lihat juga ACNE PRONE, MASALAH KULIT YANG SERING DIALAMI KULIT SENSITIF
Moisture barrier adalah lapisan luar kulit yang memberikan perlindungan untuk menjaga air dan kelembapan dalam kulit, serta melindungi kulit dari bahaya iritasi eksternal seperti debu dan bakteria. Lapisan moisture barrier terbuat dari lipids (minyak) yang mengikat sel-sel kulit, dan saat lapisan ini utuh dan tidak terganggu, lapisan ini berfungsi untuk membuat kulit Anda terasa lembut serta terawat. Contoh lapisan moisture barrier yang utuh dapat Anda lihat pada kulit bayi yang kenyal, halus, dan lembut.
Berikut ini tanda-tanda moisture barrier rusak:
- redness
- flakiness (kulit kering seperti mengelupas)
- kulit kering akibat kekurangan minyak
- terasa gatal
- kulit kasar
- rasa perih saat mengaplikasikan produk
- kondisi kulit yang semakin parah (rosacea, eczema)
- kulit dehidrasi akibat kekurangan kadar air
Terkadang, tanda-tanda di atas dapat terjadi hanya di area kecil seperti sekitar hidung saja.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi penyebab moisture barrier Anda rusak:
- Mengeksfoliasi kulit terlalu sering
- Menggunakan produk dengan kandungan yang mengeringkan kulit atau dapat menyebabkan iritasi (terlalu banyak sabun, alkohol, fragrance, acid)
- Melewatkan penggunaan sunscreen atau moisturizer
- Reaksi alergi saat menggunakan produk baru
- Menggunakan essential oil dalam konsentrasi yang terlalu tinggi
- Membasuh wajah dengan air yang terlalu panas
- Perjalanan menggunakan pesawat di atas 5 jam
- Berada di ruangan ber-AC terus menerus
- Chemical peel atau facial yang terlalu sering
- Pola hidup yang kurang sehat (merokok, mengonsumsi alkohol)
- Faktor usia (moisture barrier akan semakin melemah di atas usia 45 tahun)
Untuk mengatasi moisture barrier yang telah rusak, Anda harus mengeleminasi sebanyak mungkin penyebab moisture barrier yang rusak. Hentikan penggunaan produk yang terlalu mengeringkan, rutin menggunakan sunscreen dan moisturizer, atau mengurangi kebiasaan eksfoliasi, baik itu scrub, facial brush, atau exfoliating toner. Setelah mengurangi segala penyebab moisture barrier rusak, lanjutkan perawatan kulit dengan produk yang gentle dan aman untuk kulit sensitif hingga kondisi kulit membaik atau kembali normal.
Pilihlah moisturizer yang tepat yang sesuai dengan tipe kulit Anda. Pelembap yang memiliki kandungan yang menyerupai minyak natural yang terdapat pada kulit, misalnya produk dengan kandungan evening primrose oil, niacinamide, ceramide, vitamin E, shea butter, atau squalane oil sangat baik untuk memulihkan moisture barrier. Gunakan juga essence ke dalam perawatan rutin sehari-hari, untuk menambah hidrasi dan kelembapan kulit.
Moisture barrier adalah lapisan luar kulit yang memberikan perlindungan untuk menjaga air dan kelembapan dalam kulit, serta melindungi kulit dari bahaya iritasi eksternal seperti debu dan bakteria. Lapisan moisture barrier terbuat dari lipids (minyak) yang mengikat sel-sel kulit, dan saat lapisan ini utuh dan tidak terganggu, lapisan ini berfungsi untuk membuat kulit Anda terasa lembut serta terawat. Contoh lapisan moisture barrier yang utuh dapat Anda lihat pada kulit bayi yang kenyal, halus, dan lembut.
Berikut ini tanda-tanda moisture barrier rusak:
- redness
- flakiness (kulit kering seperti mengelupas)
- kulit kering akibat kekurangan minyak
- terasa gatal
- kulit kasar
- rasa perih saat mengaplikasikan produk
- kondisi kulit yang semakin parah (rosacea, eczema)
- kulit dehidrasi akibat kekurangan kadar air
Terkadang, tanda-tanda di atas dapat terjadi hanya di area kecil seperti sekitar hidung saja.
Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi penyebab moisture barrier Anda rusak:
- Mengeksfoliasi kulit terlalu sering
- Menggunakan produk dengan kandungan yang mengeringkan kulit atau dapat menyebabkan iritasi (terlalu banyak sabun, alkohol, fragrance, acid)
- Melewatkan penggunaan sunscreen atau moisturizer
- Reaksi alergi saat menggunakan produk baru
- Menggunakan essential oil dalam konsentrasi yang terlalu tinggi
- Membasuh wajah dengan air yang terlalu panas
- Perjalanan menggunakan pesawat di atas 5 jam
- Berada di ruangan ber-AC terus menerus
- Chemical peel atau facial yang terlalu sering
- Pola hidup yang kurang sehat (merokok, mengonsumsi alkohol)
- Faktor usia (moisture barrier akan semakin melemah di atas usia 45 tahun)
Untuk mengatasi moisture barrier yang telah rusak, Anda harus mengeleminasi sebanyak mungkin penyebab moisture barrier yang rusak. Hentikan penggunaan produk yang terlalu mengeringkan, rutin menggunakan sunscreen dan moisturizer, atau mengurangi kebiasaan eksfoliasi, baik itu scrub, facial brush, atau exfoliating toner. Setelah mengurangi segala penyebab moisture barrier rusak, lanjutkan perawatan kulit dengan produk yang gentle dan aman untuk kulit sensitif hingga kondisi kulit membaik atau kembali normal.
Pilihlah moisturizer yang tepat yang sesuai dengan tipe kulit Anda. Pelembap yang memiliki kandungan yang menyerupai minyak natural yang terdapat pada kulit, misalnya produk dengan kandungan evening primrose oil, niacinamide, ceramide, vitamin E, shea butter, atau squalane oil sangat baik untuk memulihkan moisture barrier. Gunakan juga essence ke dalam perawatan rutin sehari-hari, untuk menambah hidrasi dan kelembapan kulit.
0 Response to "PENYEBAB DAN CARA MERAWAT MOISTURE BARRIER YANG BERMASALAH"
Post a Comment