SKIN FASTING, TREN KECANTIKAN TERBARU DARI JEPANG Puasa Menggunakan Skincare untuk Mendetoksifikasi Kulit
Manfaat Skin Fasting untuk Kecantikan Kulit. Sama halnya dengan tubuh, kulit pun memerlukan detoksifikasi untuk membersihkan kulit dari paparan bahan kimia yang berasal dari produk-produk skincare yang selama ini digunakan. Proses detoks yang dikenal dengan nama “skin fasting” memang semakin banyak digemari saat ini. Baca juga JERAWATAN? HINDARI BAHAN-BAHAN INI DI KOSMETIK BahanProduk Kosmetik Bikin Jerawatan
Tren ini pertama kali diperkenalkan oleh sebuah perusahaan skincare Jepang, Mirai Clinical. Pada dasarnya, mereka percaya dengan tradisi terdahulu bahwa puasa dapat bekerja sebagai mekanisme penyembuhan tradisional. Dermatologis Jepang juga percaya bahwa kulit beregenerasi tiap bulannya dan membuktikan skin fasting bisa menjadi cara untuk mendetoksifikasi kulit.
Kulit dipercaya memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri selama kita memberi kesempatan. Maksudnya, setidaknya Anda perlu memberi kulit ‘istirahat’ dari beragam produk perawatan, agar kulit berkesempatan untuk bekerja sendiri memperbaiki permasalahan di dalamnya.
Secara ilmiah, kulit merupakan organ yang unik. Selain berfungsi sebagai lapisan sensorik dan pelindung bagi organ-organ lainnya, kulit juga dapat ‘bernafas’. Dalam arti, sel kulit dapat bertukar gas dari pembuluh darah di dalam tubuh. Itu sebabnya, beberapa orang percaya bahwa makeup terlalu tebal membuat kulit susah bernafas karena bisa saja menyebabkan pori-pori tersumbat.
Kulit menghasilkan zat minyak atau biasa Anda kenal dengan istilah sebum. Sebum ini terdiri dari berbagai asam lemak yang mencegah kulit dehidrasi, sehingga pada dasarnya kulit memiliki sistem pelembap sendiri. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa produk perawatan kulit harus disusun menyerupai pola molekul sebum, sehingga pertukaran gas dalam sel kulit pun tidak terhambat. Bisa jadi, inilah yang menjadi alasan dasar terciptanya metode skin fasting, di mana seseorang berpuasa dari produk skincare untuk meminimalisir dampak buruk dari produk.
Jika Anda penasaran dan ingin membuktikannya sendiri, Anda dapat mencoba skin fasting ketika pergantian musim. Lakukan hal ini selama dua hingga tiga minggu. Kabar baiknya, melalui metode ini Anda dapat melihat produk skincare mana yang kiranya tak berguna ketika Anda gunakan karena kulit dapat mengatasinya sendiri.
Sebagai saran, skin fasting tak akan bekerja dengan baik ketika Anda sedang menjalani perawatan jerawat atau eksim, karena kulit tentu memerlukan perawatan tambahan. Atau bila kulit Anda termasuk dalam kategori kering, maka tidak menggunakan moisturizer akan membuat kulit jadi bertambah kering bahkan mudah teriritasi.
Saat menjalankan skin fasting, cuci muka menggunakan air hangat, minum air putih, dan cobalah untuk pergi keluar tanpa bantuan produk skincare.
Skin fasting sangat disarankan bagi Anda yang memiliki jenis kulit normal. Dengan melakukan skin fasting, maka kulit akan terminimalisir dengan penggunaan produk skincare atau kosmetik yang mengandung bahan kimia. Dengan cara ini maka kulit akan diberikan waktu untuk beristirahat sejenak dari formula-formula yang mampu merusak kulit.
Tren ini pertama kali diperkenalkan oleh sebuah perusahaan skincare Jepang, Mirai Clinical. Pada dasarnya, mereka percaya dengan tradisi terdahulu bahwa puasa dapat bekerja sebagai mekanisme penyembuhan tradisional. Dermatologis Jepang juga percaya bahwa kulit beregenerasi tiap bulannya dan membuktikan skin fasting bisa menjadi cara untuk mendetoksifikasi kulit.
Kulit dipercaya memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri selama kita memberi kesempatan. Maksudnya, setidaknya Anda perlu memberi kulit ‘istirahat’ dari beragam produk perawatan, agar kulit berkesempatan untuk bekerja sendiri memperbaiki permasalahan di dalamnya.
Secara ilmiah, kulit merupakan organ yang unik. Selain berfungsi sebagai lapisan sensorik dan pelindung bagi organ-organ lainnya, kulit juga dapat ‘bernafas’. Dalam arti, sel kulit dapat bertukar gas dari pembuluh darah di dalam tubuh. Itu sebabnya, beberapa orang percaya bahwa makeup terlalu tebal membuat kulit susah bernafas karena bisa saja menyebabkan pori-pori tersumbat.
Kulit menghasilkan zat minyak atau biasa Anda kenal dengan istilah sebum. Sebum ini terdiri dari berbagai asam lemak yang mencegah kulit dehidrasi, sehingga pada dasarnya kulit memiliki sistem pelembap sendiri. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa produk perawatan kulit harus disusun menyerupai pola molekul sebum, sehingga pertukaran gas dalam sel kulit pun tidak terhambat. Bisa jadi, inilah yang menjadi alasan dasar terciptanya metode skin fasting, di mana seseorang berpuasa dari produk skincare untuk meminimalisir dampak buruk dari produk.
Jika Anda penasaran dan ingin membuktikannya sendiri, Anda dapat mencoba skin fasting ketika pergantian musim. Lakukan hal ini selama dua hingga tiga minggu. Kabar baiknya, melalui metode ini Anda dapat melihat produk skincare mana yang kiranya tak berguna ketika Anda gunakan karena kulit dapat mengatasinya sendiri.
Sebagai saran, skin fasting tak akan bekerja dengan baik ketika Anda sedang menjalani perawatan jerawat atau eksim, karena kulit tentu memerlukan perawatan tambahan. Atau bila kulit Anda termasuk dalam kategori kering, maka tidak menggunakan moisturizer akan membuat kulit jadi bertambah kering bahkan mudah teriritasi.
Saat menjalankan skin fasting, cuci muka menggunakan air hangat, minum air putih, dan cobalah untuk pergi keluar tanpa bantuan produk skincare.
Skin fasting sangat disarankan bagi Anda yang memiliki jenis kulit normal. Dengan melakukan skin fasting, maka kulit akan terminimalisir dengan penggunaan produk skincare atau kosmetik yang mengandung bahan kimia. Dengan cara ini maka kulit akan diberikan waktu untuk beristirahat sejenak dari formula-formula yang mampu merusak kulit.
0 Response to "SKIN FASTING, TREN KECANTIKAN TERBARU DARI JEPANG Puasa Menggunakan Skincare untuk Mendetoksifikasi Kulit"
Post a Comment