PRODUK SUSU DAPAT SEBABKAN PENUAAN DINI Waspai Efek Buruk Susu Untuk Kesehatan Kulit
Produk Olahan Susu Mengganggu Kesehatan Kulit. Konsumsi susu dan produk olahannya sangat bermanfaat untuk kesehatan. namun ternyata tidak semua orang menikmati efek positif konsumsi susu. Pada sebagian orang, konsumsi susu justru menimbulkan efek kurang baik pada kulit.
Ciri Wajah Terlalu Banyak Konsumsi Susu Sapi terlihat pada kelopak mata bagian atas bengkak, memiliki kantung di bawah mata, area sekitar mata menggelap, noda wajah tersebar di sekeliling wajah, pipi pucat, dan jerawat yang terkonsentrasi di dagu.
Berikut beberapa efek buruk produk olahan susu yang sering dialami.
1. Dairy Product Dapat Menimbulkan Jerawat
Peternakan sapi biasanya memanfaatkan sapi yang sedang hamil untuk diambil susunya. Nah, dalam kondisi ini, susu yang dihasilkan memiliki kandungan hormon IGF-1 (Insulin-Like Growth Factor I) yang berlimpah. Hormon ini memiliki fungsi yang sangat baik untuk pertumbuhan anak sapi agar tumbuh kuat dan besar, tapi efek berbeda terjadi pada tubuh manusia. Saat dikonsumsi manusia, hormon IGF-1 justru akan merangsang produksi minyak secara berlebih serta memancing timbulnya jerawat dan peradangan.
Selain itu, bahan olahan susu cenderung menyebabkan sel kulit mati lebih menempel pada kulit. Sel kulit mati akan sulit tergantikan dan akhirnya menyumbat pori-pori wajah. Kondisi ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan pada 21 orang di tahun 2009. Hasilnya, ada peningkatan pertumbuhan jerawat saat mengonsumsi produk olahan susu.
2. Dairy Product Bisa Memicu Penuaan Dini
Demi mencegah datangnya tanda-tanda penuaan dini, banyak wanita lebih memilih menghabiskan banyak uang untuk membeli produk anti-aging. Padahal, ada cara lebih bijak lho, yaitu dengan mulai memerhatikan asupan makanan sehari-hari. Kandungan hormon pada bahan olahan susu ternyata cenderung memicu timbulnya inflamasi dan oksidasi yang dapat merusak sel-sel tubuh. Efeknya, tanda-tanda penuaan dini cenderung cepat terlihat seperti timbulnya garis halus dan kerutan.
3. Dairy Product Bisa Mengiritasi Kulit
Jika Anda memiliki penyakit eczema, psoriasis atau rosacea, bisa jadi asupan berbagai produk olahan susu jadi salah satu pemicunya. Kondisi peradangan pada kulit tiap individu memang berbeda. Ada yang hanya menimbulkan inflamasi ringan seperti ruam dan gatal, tapi ada juga yang berakibat lebih fatal seperti eczema. Kalau peradangan terjadi pada kulit, sebaiknya Anda mulai mengeliminasi berbagai faktor yang mungkin jadi pemicunya. Ada sebagian orang yang memang alergi pada cuaca dingin maupun makanan tertentu. Namun, jika peradangan kulit timbul setelah mengonsumsi bahan olahan susu secara rutin, sebaiknya hilangkan kandungan susu pada menu makanan Anda sesegera mungkin.
Jika Anda ingin mengetahui seberapa besar efek buruk produk olahan susu pada kulit, coba lakukan diet dengan berhenti mengonsumsi produk dairy selama 12 minggu. Jika Anda merasakan kondisi kulit yang membaik, coba konsumsi kembali dan lihat tingkat kesensitifan kulit Anda pada produk ini. Uji coba selama 12 minggu dilakukan karena rata-rata sel kulit memiliki masa aktif selama 12 minggu.
Selain efek buruknya pada kulit, banyak manfaat baik dari susu, seperti kandungan mineral, kalsium dan vitamin D yang dibutuhkan oleh tulang.
Konsumsi susu non-dairy atau produk alternatif lainnya yang bukan dari olahan susu sapi untuk memenuhi kandungan gizi tanpa menimbulkan efek buruk pada kulit. Anda bisa mengonsumsi almond milk atau coconut milk yang kaya akan kandungan vitamin E. Untuk mengganti peran kalsium, coba konsumsi ikan sarden, bayam, kale dan brokoli.
Ciri Wajah Terlalu Banyak Konsumsi Susu Sapi terlihat pada kelopak mata bagian atas bengkak, memiliki kantung di bawah mata, area sekitar mata menggelap, noda wajah tersebar di sekeliling wajah, pipi pucat, dan jerawat yang terkonsentrasi di dagu.
Berikut beberapa efek buruk produk olahan susu yang sering dialami.
1. Dairy Product Dapat Menimbulkan Jerawat
Peternakan sapi biasanya memanfaatkan sapi yang sedang hamil untuk diambil susunya. Nah, dalam kondisi ini, susu yang dihasilkan memiliki kandungan hormon IGF-1 (Insulin-Like Growth Factor I) yang berlimpah. Hormon ini memiliki fungsi yang sangat baik untuk pertumbuhan anak sapi agar tumbuh kuat dan besar, tapi efek berbeda terjadi pada tubuh manusia. Saat dikonsumsi manusia, hormon IGF-1 justru akan merangsang produksi minyak secara berlebih serta memancing timbulnya jerawat dan peradangan.
Selain itu, bahan olahan susu cenderung menyebabkan sel kulit mati lebih menempel pada kulit. Sel kulit mati akan sulit tergantikan dan akhirnya menyumbat pori-pori wajah. Kondisi ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan pada 21 orang di tahun 2009. Hasilnya, ada peningkatan pertumbuhan jerawat saat mengonsumsi produk olahan susu.
2. Dairy Product Bisa Memicu Penuaan Dini
Demi mencegah datangnya tanda-tanda penuaan dini, banyak wanita lebih memilih menghabiskan banyak uang untuk membeli produk anti-aging. Padahal, ada cara lebih bijak lho, yaitu dengan mulai memerhatikan asupan makanan sehari-hari. Kandungan hormon pada bahan olahan susu ternyata cenderung memicu timbulnya inflamasi dan oksidasi yang dapat merusak sel-sel tubuh. Efeknya, tanda-tanda penuaan dini cenderung cepat terlihat seperti timbulnya garis halus dan kerutan.
3. Dairy Product Bisa Mengiritasi Kulit
Jika Anda memiliki penyakit eczema, psoriasis atau rosacea, bisa jadi asupan berbagai produk olahan susu jadi salah satu pemicunya. Kondisi peradangan pada kulit tiap individu memang berbeda. Ada yang hanya menimbulkan inflamasi ringan seperti ruam dan gatal, tapi ada juga yang berakibat lebih fatal seperti eczema. Kalau peradangan terjadi pada kulit, sebaiknya Anda mulai mengeliminasi berbagai faktor yang mungkin jadi pemicunya. Ada sebagian orang yang memang alergi pada cuaca dingin maupun makanan tertentu. Namun, jika peradangan kulit timbul setelah mengonsumsi bahan olahan susu secara rutin, sebaiknya hilangkan kandungan susu pada menu makanan Anda sesegera mungkin.
Jika Anda ingin mengetahui seberapa besar efek buruk produk olahan susu pada kulit, coba lakukan diet dengan berhenti mengonsumsi produk dairy selama 12 minggu. Jika Anda merasakan kondisi kulit yang membaik, coba konsumsi kembali dan lihat tingkat kesensitifan kulit Anda pada produk ini. Uji coba selama 12 minggu dilakukan karena rata-rata sel kulit memiliki masa aktif selama 12 minggu.
Selain efek buruknya pada kulit, banyak manfaat baik dari susu, seperti kandungan mineral, kalsium dan vitamin D yang dibutuhkan oleh tulang.
Konsumsi susu non-dairy atau produk alternatif lainnya yang bukan dari olahan susu sapi untuk memenuhi kandungan gizi tanpa menimbulkan efek buruk pada kulit. Anda bisa mengonsumsi almond milk atau coconut milk yang kaya akan kandungan vitamin E. Untuk mengganti peran kalsium, coba konsumsi ikan sarden, bayam, kale dan brokoli.
0 Response to "PRODUK SUSU DAPAT SEBABKAN PENUAAN DINI Waspai Efek Buruk Susu Untuk Kesehatan Kulit "
Post a Comment