BRAZILIAN BLOWOUT, BAHAYA KANDUNGAN FORMALIN PADA KRIM PELURUS RAMBUT
Brazilian Blowout, Meluruskan Rambut Dengan Formalin. Meluruskan rambut menjadi ritual wajib wanita yang ingin memiliki rambut lurus tergerai. Namun sebaiknya Anda berhati-hati dengan bahan kimia yang terdapat dalam produk pelurus rambut, yaitu Formaldehyde. Formaldehyde, sebuah bahan yang digunakan untuk membalsam atau mengawetkan jenazah, ditemukan terdapat pada kandungan krim Brazilian Blowout. Lihat juga KESALAHAN PADA KERAMAS BIKIN RAMBUT RUSAK
Formaldehyde atau formalin membantu mengikat keratin rambut sehingga rambut menjadi lurus. Formaldehyde (juga disebut sebagai formalin) hanya boleh digunakan dalam takaran 0,2 persen dalam pemakaian produk kosmetik.
Sayangnya dalam krim Brazilian blowout, penggunanya jauh melebihi batas takaran, yakni sebanyak 8 sampai 12 persen di masing-masing merek produk yang berbeda.
Proses brazilian blowout ini menggunakan krim yang mengandung protein dari campuran asam amino. Sebelum memulainya, rambut Anda akan dikeramas dan dikeringkan hingga 80 persen. Lalu, dioleskan krim keratin di seluruh rambut Anda dan diamkan sampai mengering beberapa saat.
Setelah produk krim keratin mengering rambut dipanaskan dengan alat setrika datar, tujuannya untuk membuat rambut nampak lebih lurus dan beraturan. Pada proses inilah keratin diharapkan masuk meresap ke dalam folikel rambut. Sehingga dengan bahan-bahan alami ini rambut tidak rusak meskipun dipanaskan dengan alat catok sekalipun.
Sehabis rambut diberi krim dan diluruskan dengan alat, rambut akan dibilas dengan conditioner. Selanjutnya dikeringkan dengan sistem blow, guna membuat rambut lebih rapi dan bervolume.
Hasil perawatan ini yaitu rambut tampak lurus alami serta tidak mudah kusut. Proses pelurusan ini hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Perawatan ini mengikat protein ke lapisan luar rambut, yang membantu menghaluskan, melindungi, melembutkan rambut.
Teknik pelurusan rambut dengan brazilian blowout ini akan bertahan selama 3 sampai 4 bulan. Lalu setelah proses pengerjaan, Anda bebas melakukan apapun pada rambut Anda, seperti mengucir, menjepit, atau bahkan menekuk rambut. Rambut tidak akan menimbulkan bekas tekukan atau jepitan, karena menggunakan proses pelurusan yang menggunakan krim dari bahan keratin, bahan alami yang sebelumnya sudah ada di dalam rambut Anda.
Meskipun diklaim menggunakan bahan alami untuk rambut, proses pelurusan rambut jenis brazilian ini masih punya bahaya tersendiri. Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, setara dengan Badan POM di Indonesia, telah melarang metode pelurusan rambut jenis ini pada 2011 lalu.
Hal ini dikarenakan banyak yang mengeluhkan berbagai reaksi alergi, seperti iritasi mata dan mimisan. Beberapa konsumen juga melaporkan efek samping rambut rontok, gatal-gatal serta kulit kepala melepuh.
Formaldehyde atau formalin membantu mengikat keratin rambut sehingga rambut menjadi lurus. Formaldehyde (juga disebut sebagai formalin) hanya boleh digunakan dalam takaran 0,2 persen dalam pemakaian produk kosmetik.
Sayangnya dalam krim Brazilian blowout, penggunanya jauh melebihi batas takaran, yakni sebanyak 8 sampai 12 persen di masing-masing merek produk yang berbeda.
Proses brazilian blowout ini menggunakan krim yang mengandung protein dari campuran asam amino. Sebelum memulainya, rambut Anda akan dikeramas dan dikeringkan hingga 80 persen. Lalu, dioleskan krim keratin di seluruh rambut Anda dan diamkan sampai mengering beberapa saat.
Setelah produk krim keratin mengering rambut dipanaskan dengan alat setrika datar, tujuannya untuk membuat rambut nampak lebih lurus dan beraturan. Pada proses inilah keratin diharapkan masuk meresap ke dalam folikel rambut. Sehingga dengan bahan-bahan alami ini rambut tidak rusak meskipun dipanaskan dengan alat catok sekalipun.
Sehabis rambut diberi krim dan diluruskan dengan alat, rambut akan dibilas dengan conditioner. Selanjutnya dikeringkan dengan sistem blow, guna membuat rambut lebih rapi dan bervolume.
Hasil perawatan ini yaitu rambut tampak lurus alami serta tidak mudah kusut. Proses pelurusan ini hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Perawatan ini mengikat protein ke lapisan luar rambut, yang membantu menghaluskan, melindungi, melembutkan rambut.
Teknik pelurusan rambut dengan brazilian blowout ini akan bertahan selama 3 sampai 4 bulan. Lalu setelah proses pengerjaan, Anda bebas melakukan apapun pada rambut Anda, seperti mengucir, menjepit, atau bahkan menekuk rambut. Rambut tidak akan menimbulkan bekas tekukan atau jepitan, karena menggunakan proses pelurusan yang menggunakan krim dari bahan keratin, bahan alami yang sebelumnya sudah ada di dalam rambut Anda.
Meskipun diklaim menggunakan bahan alami untuk rambut, proses pelurusan rambut jenis brazilian ini masih punya bahaya tersendiri. Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, setara dengan Badan POM di Indonesia, telah melarang metode pelurusan rambut jenis ini pada 2011 lalu.
Hal ini dikarenakan banyak yang mengeluhkan berbagai reaksi alergi, seperti iritasi mata dan mimisan. Beberapa konsumen juga melaporkan efek samping rambut rontok, gatal-gatal serta kulit kepala melepuh.
0 Response to "BRAZILIAN BLOWOUT, BAHAYA KANDUNGAN FORMALIN PADA KRIM PELURUS RAMBUT"
Post a Comment